-->

Desa Tenguwe Kembali Dilanda Banjir, Warga Harap Bantuan Pemerintah

Foto, kondisi banjir di Desa Tenguwe, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak ( dok Ya' Azan).
(TENGUWE, AIR BESAR) , WARTALANDAK.NET– Warga Desa Tenguwe, Kacamata Air Besar, Kabupaten Landak, kembali menghadapi musibah banjir yang melanda wilayah mereka untuk ketiga kalinya dalam bulan ini. Desa yang berada di tepian Sungai Pade itu memang rawan terkena banjir, terutama ketika air sungai meluap akibat curah hujan tinggi di hulu, yang bersumber dari Gunung Cermen.

Menurut keterangan warga setempat, Ya' Azan, banjir pertama terjadi pada 22 Januari 2025, dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Meskipun sempat surut, keesokan harinya banjir kembali datang, meskipun lebih rendah, hanya setinggi mata kaki di dalam rumah. Namun, pada 28 Januari 2025, banjir ketiga terjadi dengan ketinggian yang lebih parah. Air mencapai pinggang orang dewasa di dalam rumah dan sekitar satu meter di jalan raya, sehingga menghambat aktivitas warga.

Akibat bencana ini, warga mengalami kesulitan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, terutama dalam mencari nafkah. Jalan utama yang terendam air juga membuat akses transportasi terputus. Mereka berharap adanya perhatian dari pemerintah maupun para dermawan untuk membantu meringankan beban mereka.

"Kami sangat berharap adanya bantuan, karena dengan kondisi seperti ini, kami tidak bisa bekerja. Jalan pun tidak bisa dilewati," ujar Ya' Azan. Sembari mengatakan,  rumah warga terdampak banjir  sejumlah 13 buah,  mereka masih bisa bertahan di lantai dua rumahnya, sebagian ada yang mengungsi di rumah keluarga yang berada didataran tinggi, mereka direpotkan mengamankan hewan ternak  untuk dipindahkan ke dataran tinggi yang tidak tergenang banjir.

Banjir yang berulang kali melanda Desa Tenguwe menegaskan perlunya solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah ini, baik dalam bentuk perbaikan infrastruktur maupun sistem mitigasi bencana yang lebih baik. Warga berharap pemerintah daerah dapat segera mengambil langkah konkret agar kejadian serupa tidak terus berulang di masa mendatang.

Penulis: Ya' Syahdan.

Share:
Komentar

Berita Terkini