Sejalan dengan visi ICAO yang inklusif dan berkelanjutan, Taiwan menyerukan agar diberi kesempatan berpartisipasi penuh dalam sidang maupun mekanisme teknis. Otoritas Penerbangan Sipil Taiwan (CAA) menegaskan pentingnya keterlibatan Taipei, terutama karena Wilayah Informasi Penerbangan Taipei (FIR Taipei) merupakan salah satu jalur udara tersibuk di Asia Timur.
Selama ini, CAA bertanggung jawab penuh mengelola FIR Taipei dan mencatat kinerja keselamatan terbaik, dengan nol kecelakaan pesawat bermesin turbofan maupun turboprop pada periode 2020–2024. Taiwan juga aktif mendukung keberlanjutan, termasuk menerapkan CORSIA ke dalam hukum nasional dan meluncurkan program bahan bakar penerbangan berkelanjutan pada 2025.
Meski demikian, akses Taiwan terhadap informasi ICAO masih terbatas karena belum diizinkan mengikuti pertemuan teknis maupun pelatihan. Padahal, tanpa komunikasi langsung, keselamatan penerbangan di kawasan berisiko terganggu, terlebih dengan adanya manuver militer sepihak Tiongkok di FIR Taipei.
Taiwan menegaskan komitmennya sebagai mitra bertanggung jawab dalam komunitas penerbangan global. Dengan membuka ruang partisipasi setara bagi Taiwan, ICAO dapat benar-benar menjalankan prinsip “No One Left Behind” demi mewujudkan langit yang aman dan masa depan penerbangan berkelanjutan. (Rilis).
Diterbitkan oleh Wartalandak.net (Ya' Syahdan).