Bupati Sintang bersama keluarga kini menempati Pendopo Bupati Sintang, sementara Wakil Bupati beserta keluarganya tinggal di Langkau Kita. Kedua pemimpin daerah ini berangkat dari kediaman pribadi Gregorius Herkulanus Bala di Mungguk Serantung pada pukul 08.15 pagi, menuju Pendopo Bupati Sintang.
Setibanya di lokasi, keduanya disambut dengan silat kuntau serta tarian khas sub suku Dayak Desa. Prosesi adat pun berlangsung, diawali dengan pengalungan kain tenun sal, injak batu telur, besampi, dan pemotongan hompong. Selanjutnya, mereka mengelilingi Pendopo Bupati Sintang sebanyak tiga kali, menombak babi, menyembelih ayam, dan secara simbolis membuka pintu pendopo sebagai tanda resmi menempati rumah dinas tersebut.
Dalam sambutannya, Bupati Sintang menegaskan bahwa Pendopo Bupati adalah fasilitas pemerintah yang diperuntukkan bagi kepala daerah yang bertugas. "Rumah ini bukan hanya milik kami, tetapi milik seluruh masyarakat Sintang. Semoga dari rumah ini kami bisa melayani masyarakat dengan baik," ujar Gregorius Herkulanus Bala.
Ia juga menambahkan bahwa dirinya hanya menempati pendopo sebagai "kontrak" selama masa jabatan. "Kita ini hanya menumpang selama lima tahun ke depan, mungkin bisa sepuluh tahun jika diberi kesempatan. Yang terpenting, kami ingin bekerja dengan tenang demi kemajuan Sintang," tambahnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sintang Florensius Ronny menyampaikan bahwa prosesi adat ini menjadi wujud penghormatan terhadap budaya leluhur. "Kami berdua satu paket dalam memimpin Sintang, maka acara adat ini pun kami jalani bersama. Kami memohon doa dan dukungan dari semua pihak agar dapat menjalankan tugas dengan baik," ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa ritual adat ini bukan sekadar seremonial, melainkan simbol kebersamaan dalam membangun Sintang yang lebih baik. "Mari kita jaga persatuan dan gotong royong demi kesejahteraan masyarakat," tutup Florensius Ronny.
Rilis Tinus, Sintang.
Diterbitkan oleh Wartalandak.net ( Ya' Syahdan).
