Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kapolsek Meranti Ipda Uwes, S.H., didampingi satu anggota Bintara penggerak ketahanan pangan dan seorang anggota Kelompok Tani (Poktan) yang merupakan pemilik lahan, Bapak Nikodemus.
Dalam peninjauan tersebut, rombongan menemukan bahwa tanaman jagung milik Bapak Nikodemus tengah diserang hama ulat. Petani pun terlihat sedang melakukan penyemprotan untuk mengendalikan serangan hama tersebut.
Adapun kondisi lahan yang ditinjau meliputi:
- Jagung usia tanam 27 hari seluas ±1,4 hektare
- Jagung usia tanam 20 hari seluas ±1 hektare
- Jagung usia tanam 15 hari seluas ±1 hektare
Meski pertumbuhan tanaman secara umum masih dalam kondisi normal, namun serangan hama dan faktor cuaca yang tidak menentu menyebabkan pertumbuhan kurang merata. Di sisi lain, keterbatasan sarana dan prasarana juga menjadi tantangan dalam mengelola lahan secara maksimal.
Menanggapi hal tersebut, Polsek Meranti berinisiatif untuk melakukan koordinasi dengan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) guna memberikan pendampingan teknis kepada para petani. Upaya yang dilakukan meliputi:
- Edukasi pemanfaatan lahan tidur agar produktif
- Penyediaan air untuk penyiraman menggunakan sarana yang tersedia
- Bantuan pestisida untuk penanggulangan hama ulat
- Mendorong penggunaan SOP pertanian yang sesuai standar Kabupaten Bengkayang
Kapolsek Meranti, Ipda Uwes, S.H., menyampaikan bahwa pihaknya mendorong Bintara penggerak ketahanan pangan untuk terus menjalin komunikasi intensif dengan Dinas Pertanian. Ia juga mengingatkan pentingnya antisipasi terhadap cuaca ekstrem dengan menyiapkan pompa air (Robin) agar kebutuhan air bagi tanaman tetap tercukupi.
“Kita harap dengan kolaborasi yang baik, hasil panen jagung bisa optimal dan mendukung ketahanan pangan daerah,” ujar Kapolsek.
Rilis: Polsek Meranti .
Diterbitkan oleh Wartalandak.net (Y' Syahdan).
