-->

Prabowo Klaim Anti-Neoliberalisme, Pengamat: Kabinetnya Justru Dikuasai Paham Neolib

Foto, Pengamat Politik Prof. Yudhie Haryono PhD, Presidium Forum Negarawan). (foto istimewa).
(JAKARTA), WARTALANDAK.NET- Presiden Prabowo Subianto menegaskan dirinya menolak sistem ekonomi neoliberalisme, karena menurutnya paham tersebut membuat kekayaan hanya terpusat di kalangan elite tanpa menetes ke rakyat kecil. Pernyataan itu disampaikan pada 23 Juli 2025.

Namun, menurut Yudhie Haryono dari Presidium Forum Negarawan, pernyataan tersebut belum tercermin dalam praktik pemerintahan. Ia menilai, sebagian besar ekonom di kabinet Prabowo justru berasal dari mazhab neoliberal, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani yang disebut menjadi “nahkoda” kebijakan.

Yudhie mengkritik kebijakan keuangan yang disebutnya hanya berfokus pada “6 i”: investasi asing, intervensi, infiltrasi, inefisiensi, instabilitas, dan invasi. Ia menilai kebijakan itu memicu “6 d”: de-indonesianisasi, de-nasionalisasi, de-rasionalisasi, de-moralisasi, de-inovasi teknologi, dan de-industrialisasi.

Akibatnya, kata Yudhie, Indonesia masih bergantung pada ekspor bahan mentah dan impor barang jadi, disertai maraknya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Menurutnya, neoliberalisme di Indonesia telah memicu ketimpangan, yang tercermin dari Gini Ratio 0,375 pada Maret 2025.

Lebih jauh, Yudhie menyebut warganegara kini terbagi menjadi tiga kelas dengan perilaku khas: kelas atas yang terlibat KKN, kelas menengah yang sinis, dan kelas bawah yang hanya mengeluh. Kondisi ini diperparah oleh masyarakat yang dilanda ketidakpercayaan (distrust), kekacauan (disorder), dan pembangkangan (disobedient).

Ia menilai bangsa Indonesia mengalami “defisit negarawan, ilmuwan, dan bangsawan” yang mampu memberi teladan, solusi, serta kebajikan. Solusi yang ditawarkan adalah pendidikan kebangsaan berbasis Pancasila dan bidang ipoleksosbudhankam.

“Ini adalah perang kejeniusan yang jarang orang mau terlibat. Jika menang, banyak yang akan ikut mengklaim. Jika kalah, mereka justru menertawakan,” ujar Yudhie. Ia menutup dengan ajakan untuk menyiapkan ruang kebersamaan dalam upaya perubahan, meski tantangannya besar.

Penulis, Pengamat Politik Prof. Yudhie Haryono PhD, (Presidium Forum Negarawan).

Diterbitkan oleh Wartalandak.net (Ya' Syahdan).

Share:
Komentar

Berita Terkini