-->




Bupati Landak Buka Kuliah Umum Unika Santo Agustinus Hippo: Intelektual Muda Harus Kritis, Etis, dan Visioner di Era Kebebasan Informasi

Foto, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Landak, Samsul Bahri, S.Pd, M.Si, memukul gong, tanda dibukanya kuliah umum yanag yang dilaksanakan oleh Unika Santo Agustinus Hippo (dok Ya' Syahdan).
(NGABANG), WARTALANDAK.NET – Pemerintah Kabupaten Landak menyatakan dukungannya terhadap kegiatan kuliah umum yang diselenggarakan oleh Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo, Kabupaten Landak, dengan tema “Intelektual Muda yang Kritis, Etis, dan Visioner di Era Kebebasan Informasi”, Senin (21/10).

Bupati Landak melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Samsul Bahri, S.Pd., M.Si., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia berharap mahasiswa dapat memanfaatkan kebebasan informasi untuk menebarkan kebaikan dan kedamaian di masyarakat. “Gunakan kebebasan informasi untuk menebar kebajikan. Kegiatan ini memberi pencerahan agar generasi muda semakin teguh menegakkan nilai kebenaran,” ujarnya.

Kegiatan kuliah umum ini menghadirkan Prof. Komaruddin Hidayat, Ketua Dewan Pers Republik Indonesia, sebagai pembicara kunci yang menyampaikan materinya secara virtual dari Jakarta. Dalam paparannya, Prof. Komaruddin menekankan pentingnya membangun ekosistem informasi yang sehat di tengah derasnya arus digitalisasi. “Informasi tidak boleh menjadi ruang tanpa etika. Kebebasan harus disertai tanggung jawab moral, literasi digital, dan kesadaran terhadap nilai kebenaran,” katanya.

Menurutnya, mahasiswa merupakan garda depan peradaban digital yang harus mampu membedakan antara kebebasan berpendapat dan penyebaran disinformasi. “Literasi moral menjadi fondasi penting bagi masa depan demokrasi informasi,” tegasnya.

Diskusi panel yang mengikuti kuliah utama menghadirkan Dr. Rosarita Niken Widiastuti, anggota Dewan Pers, sebagai narasumber, serta Rendra Oxtora, Ketua AJI Pontianak, dan Trio Kurniawan, M.Fil., Kepala Media Center Unika Santo Agustinus Hippo, sebagai penanggap. Diskusi dipandu oleh Michael Carlos Kodoati, S.Fil., S.H., M.Fil., Kepala Lembaga Pengembangan Humaniora dan Religiusitas (LENTERA).

Dr. Niken menekankan pentingnya kehati-hatian dalam bermedia sosial. “Walau konten sudah dihapus, jejak digital tidak bisa hilang. Itu bisa menjadi penilaian dunia kerja. Bagi jurnalis, pahami UU Pers dan kode etik jurnalistik, jangan memberitakan hoaks, dan jangan bergantung pada AI,” pesannya.

Sementara itu, Rendra Oxtora mengingatkan pentingnya menjaga independensi jurnalisme dan peran publik dalam melawan hoaks. “Tanggung jawab di era media sosial bukan hanya milik wartawan, tapi juga setiap warga digital,” ujarnya.

Kuliah umum ini diikuti sekitar 250 peserta secara luring dari Kampus I dan III Landak, serta peserta daring dari Kampus II Pontianak. Hadir pula perwakilan pemerintah daerah dan organisasi media.

Wakil Rektor Umum Unika Santo Agustinus Hippo, Brigjen Pol (Purn) L. Dwiyanto, M.Si., menegaskan kegiatan ini sebagai momentum memperkuat semangat OBOR (Orisinalitas, Berani, Opportunitas, Refleksi). “Mahasiswa harus berpikir kritis, bertindak etis, dan berorientasi pada pelayanan publik,” katanya.

Acara ditutup dengan penyerahan cinderamata, doa bersama, dan sesi foto. Moderator sekaligus Ketua Panitia, Michael Carlos Kodoati, berharap kegiatan ini menumbuhkan semangat intelektual muda yang berpikir dengan logika sekaligus nurani. “Informasi bisa membebaskan, tapi juga bisa menyesatkan. Maka, tanggung jawab intelektual harus disertai hati nurani,” ujarnya. (*)

Diterbitkan oleh Wartalandak.net (Ya'Syahdan).



Share:
Komentar

Berita Terkini