Lokmin tersebut diikuti oleh tiga Puskesmas di wilayah Sengah Temila dan membahas berbagai isu kesehatan masyarakat, termasuk kesehatan ibu dan anak, peningkatan penyakit tidak menular, serta kebersihan lingkungan melalui program percepatan Open Defecation Free (ODF).
Menurut Karolin, kesehatan ibu hamil menjadi faktor penting dalam menentukan kondisi gizi bayi dan anak di masa mendatang. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pemeriksaan kesehatan menyebabkan banyak kasus yang baru terdeteksi setelah menimbulkan komplikasi.
“Tolong mulai perhatikan calon pengantin dan ibu hamil, karena ibu yang mengalami anemia hampir pasti akan menghadapi masalah saat melahirkan,” tegas Karolin.
Ia mengingatkan bahwa ibu hamil merupakan sumber gizi pertama bagi bayi. Oleh karena itu, perhatian terhadap kesehatan dan pola makan ibu hamil harus menjadi prioritas untuk mencegah risiko saat persalinan maupun gangguan tumbuh kembang anak.
“Tolong diingatkan, ibu hamil dan calon pengantin harus rutin memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan,” tambahnya.
Selain membahas kesehatan ibu dan anak, Karolin juga menyoroti meningkatnya tren penyakit tidak menular di Kabupaten Landak, seperti diabetes dan hipertensi. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak menunggu hingga muncul gejala sebelum memeriksakan diri.
“Sepuluh tahun pertama, diabetes tidak menunjukkan gejala apa pun. Begitu gejala muncul, biasanya sudah terjadi gangguan pada ginjal dan organ lainnya,” ujar Karolin.
Melalui lokakarya tersebut, Karolin berharap masyarakat dapat lebih memahami pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin serta menjaga pola hidup sehat.
“Mulailah dari diri sendiri dan keluarga. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala dan jaga pola makan agar tetap sehat,” pesan Karolin menutup kegiatan.
Diterbitkan oleh Wartalandak.net (Ya' Syahdan).
