"Saya bangga dengan Ibu Karolin sebagai calon bupati kita. Seharusnya ibu-ibu di Kecamatan Banyuke Hulu juga bangga memiliki pemimpin perempuan seperti beliau," ujar Mian.
Mian juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus melestarikan adat dan budaya sebagai bagian penting dari warisan tradisi. Ia menyelipkan pantun politik dalam pidatonya, sekaligus menyuarakan dukungannya untuk pasangan Karolin-Erani dalam Pilkada Landak.
"Pergi ke pasar membeli gula aren, tak lupa pakai sepatu. Mari kita dukung KREN, agar Landak tetap maju," katanya, menyambut sorak dukungan dari para hadirin.
Setelah yel-yel kemenangan, Karolin diberikan kesempatan untuk memberikan sambutan. Dalam pidatonya, Karolin mengucapkan selamat atas peringatan ulang tahun ke-8 PBRTB dan menyapa para tamu, termasuk perwakilan dari cabang-cabang PBRTB yang datang dari luar negeri.
Karolin juga menekankan pentingnya generasi muda Kabupaten Landak untuk terbuka terhadap dunia internasional, seraya memuji Panglima Tambak Baya yang berhasil menggelar acara budaya besar ini dengan mengundang tamu-tamu dari luar negeri. Ia berharap generasi penerus bisa melampaui prestasi tersebut.
"Saya sangat mengapresiasi kerja Panglima Tambak Baya yang luar biasa. Saya harap para penerus bisa lebih hebat lagi," ujar Karolin.
Karolin juga menegaskan dukungannya terhadap kegiatan kebudayaan di Kabupaten Landak, dan mengakui kekagumannya terhadap pidato Panglima Tambak Baya yang menghubungkan pelestarian budaya dengan kemajuan teknologi.
Ia menyoroti bahwa meskipun teknologi membawa kemajuan, generasi muda juga harus waspada terhadap potensi ancaman yang bisa datang dari modernisasi. Dalam konteks Pilkada Landak dan pembangunan daerah, Karolin menegaskan bahwa ia mengusung konsep Trisakti dari PDIP, yang mencakup kedaulatan politik, kemandirian ekonomi, dan kepribadian dalam kebudayaan.
"Tiga prinsip ini yang selalu saya pegang dalam perjuangan politik saya untuk membangun Kabupaten Landak," tegasnya.
Karolin juga menekankan pentingnya kedaulatan politik untuk menghindari politik transaksional, serta komitmennya dalam memperkuat sektor pertanian dan perkebunan demi kemandirian ekonomi. Ia juga mendukung peran Credit Union (CU) dalam ekonomi kerakyatan yang dinilai banyak membantu masyarakat.
"Sementara, dalam hal kebudayaan, kita harus berkepribadian kuat agar tidak hanyut dalam derasnya arus modernisasi," pungkas Karolin.
Ia mengingatkan bahwa karakter budaya Dayak harus dipertahankan di tengah tantangan zaman, agar masyarakat adat tidak kehilangan identitas dan jati diri mereka.