Bari, yang hadir mewakili Pj Gubernur Kalimantan Barat, menyampaikan apresiasi atas kesiapan Kabupaten Sintang sebagai tuan rumah Rakor tahun ini. "Kabupaten Sintang sudah sangat baik dalam mempersiapkan acara penting ini. Semangat kebersamaan dan sinergi yang kita bangun di sini sangat penting dalam upaya meningkatkan pendapatan daerah," ujar Bari.
Ia menegaskan, pendapatan daerah menjadi kunci utama dalam mendukung pembangunan di berbagai sektor di Kalimantan Barat. Hingga akhir Oktober 2024, pendapatan asli daerah (PAD) Kalimantan Barat telah mencapai Rp5,2 triliun dari target Rp6,4 triliun, menempatkan Kalbar dalam jajaran 10 besar provinsi dengan realisasi PAD tertinggi di Indonesia.
“Pada 2022, kita bahkan berada di peringkat empat nasional. Namun, ke depan kita menghadapi tantangan besar dalam mencapai target PAD,” kata Bari. Menurutnya, pergeseran sistem pengelolaan PAD memerlukan kerja keras dan kolaborasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk memaksimalkan potensi aset daerah sebagai sumber pendapatan.
“Pendapatan dari pajak daerah telah mencapai Rp2,1 triliun tahun ini. Ke depan, aset-aset daerah perlu dikelola bukan hanya sebagai fasilitas sosial, tetapi juga memiliki fungsi komersial,” ungkap Bari.
Di akhir sambutannya, ia mengajak seluruh peserta Rakor untuk berkomitmen meningkatkan pendapatan daerah demi kesejahteraan masyarakat Kalbar. "Mari kita gali dan kembangkan potensi yang ada. Ayo kita tingkatkan pendapatan daerah sebanyak-banyaknya!" ajaknya penuh semangat.
Rakor ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam memperkuat sinergi antar daerah di Kalbar demi tercapainya pembangunan berkelanjutan di tahun-tahun mendatang.
Penulis: Tinus
Diterbitkan oleh: Wartalandak.net