Foto, Yohanes Ngalai (dok istimewa).
(NGABANG), WARTALANDAK.NET – Program pembentukan Koperasi Desa Merah Putih terus digerakkan secara aktif di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Program ini diawali dengan pelaksanaan Musyawarah Desa Khusus (Musdessus) yang menjadi langkah awal dalam mendirikan koperasi desa di setiap wilayah.
Hingga tanggal 9 Mei 2025, tercatat sebanyak 9 desa telah menyelenggarakan Musdessus dalam rangka persiapan pembentukan koperasi. Dari total 156 desa yang menjadi target program, empat desa sudah berhasil mengajukan berkas pendirian koperasi ke notaris. Keempat desa tersebut adalah Desa Tempoak di Kecamatan Menjalin, Desa Permiit di Kecamatan Kuala Behe, Desa Amboyo Utara di Kecamatan Ngabang, serta Desa Paloan di Kecamatan Sengah Temila.
Keberhasilan keempat desa ini dinilai sebagai tonggak awal yang penting dalam merealisasikan program Koperasi Desa Merah Putih, yang bertujuan memperkuat ekonomi desa melalui koperasi yang sehat, mandiri, dan inklusif.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (Kumindag) Kabupaten Landak, Rosalia Elisabet, SH, melalui Kabid Koperasi dan UKM Yohanes Ngalai, menjelaskan bahwa program ini berlandaskan pada Instruksi Presiden (Inpres) No. 9 Tahun 2025. Inpres tersebut mengamanatkan pentingnya penguatan ekonomi rakyat melalui pembangunan koperasi di tingkat desa sebagai instrumen ekonomi berbasis komunitas.
Yohanes menyampaikan bahwa pemerintah daerah menargetkan minimal 50 persen dari total desa di Kabupaten Landak sudah memiliki koperasi aktif hingga akhir tahun 2025. Ia menegaskan bahwa yang menjadi prioritas bukan hanya pada jumlah koperasi yang terbentuk, tetapi juga pada kualitas dan keberlanjutan koperasi itu sendiri.
“Semoga dari 156 desa, target 50 persen bisa tercapai di tahun 2025. Ini bukan hanya soal jumlah, tapi juga kualitas koperasi yang akan menjadi tulang punggung ekonomi desa,” ujar Yohanes dalam pernyataannya pada Jumat (9/5/2025).
Dengan kolaborasi aktif antara pemerintah daerah dan masyarakat desa, program Koperasi Desa Merah Putih diharapkan mampu menjadi model pembangunan ekonomi yang berbasis komunitas dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat desa di tengah berbagai tantangan pembangunan.
Penulis Ya' Syahdan.