Foto, (Wartawan senior Aat Surya Safaat saat tampil pada Workshop "Creative Writing" di kampus STAI Al-Fatah Cileungsi Bogor, Selasa, 19 Agustus 2025 (Foto: Humas STAI Al-Fatah)),
(BOGOR), WARTALANDAK.NET– Menulis adalah cara abadi untuk meninggalkan jejak pemikiran. Itulah semangat yang diusung dalam Workshop Creative Writing hasil kolaborasi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah Cileungsi, Bogor, dan Politeknik Bhakti Kartini Bekasi, pada Selasa (19/8/2025).
Kegiatan yang menghadirkan jurnalis senior Aat Surya Safaat ini diikuti sekitar 40 dosen dan mahasiswa. Mereka berkumpul di kampus STAI Al-Fatah untuk belajar bagaimana menulis kreatif, khususnya untuk media online yang kini semakin dominan.
Dalam pembukaan acara, Pembina Utama STAI Al-Fatah, Imaam Yakhsyallah Mansur, menekankan bahwa menulis adalah keterampilan penting bagi insan akademik. Hadir pula sejumlah pimpinan kampus, di antaranya Ketua STAI Al-Fatah Wawan Hermawansyah dan Direktur Poltek Bhakti Kartini Yusnita Yusfik.
Menulis Itu Menginspirasi
Aat Surya Safaat—yang pernah menjabat Kepala Biro Kantor Berita ANTARA di New York—mengingatkan peserta bahwa menulis bukan sekadar menyalurkan hobi, tetapi sarana menyebarkan gagasan yang bisa memberi manfaat luas.
“Menulis itu membawa pesan dan idealisme. Bahkan bisa mengubah hidup seseorang, seperti Andrea Hirata yang memulai menulis di usia 40 tahun. Novel Laskar Pelangi-nya bukan hanya laris, tetapi juga menginspirasi banyak orang,” jelasnya.
Tantangan Dunia Kampus
Menurut Aat, perguruan tinggi kerap dianggap sebagai “menara gading” karena karya ilmiah dosen dan mahasiswa jarang diakses publik. Padahal, jika karya-karya itu disajikan dengan bahasa populer, masyarakat bisa ikut merasakan manfaatnya.
“Tidak mudah memang mengubah tulisan akademik menjadi artikel populer. Tapi itu tantangan yang harus dilatih, agar ilmu tidak berhenti di ruang kuliah saja,” ujarnya.
Antusiasme Peserta
Suasana workshop terasa hidup. Para peserta aktif berdiskusi, mengajukan pertanyaan, hingga mencoba menulis singkat dengan pendekatan baru. Banyak di antara mereka mengaku termotivasi untuk menulis lebih serius setelah mengikuti kegiatan ini.
Workshop Creative Writing ini menjadi salah satu langkah nyata perguruan tinggi dalam menumbuhkan budaya literasi. Harapannya, lahir lebih banyak penulis muda yang tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga mampu menyampaikan gagasan kepada masyarakat luas dengan bahasa yang inspiratif dan mudah dipahami.
Rilis.
Diterbitkan oleh Wartalandak net (Ya' Syahdan).