-->




Bupati Karolin: Siskeudes Link Jadi Jalan Baru Tata Kelola Keuangan Desa yang Transparan


(NGABANG), WARTALANDAK.NET – Pemerintah Kabupaten Landak  melangkah maju dalam memperkuat tata kelola keuangan desa. Selasa (9/9/2025), Bupati Landak, dr. Karolin Margret Natasa, M.H, secara resmi membuka kegiatan sosialisasi Siskeudes Link, aplikasi keuangan desa berbasis digital yang kini siap digunakan oleh 156 desa se-Kabupaten Landak.


Acara yang berlangsung di aula Kantor Bupati Kabupaten Landak, Ngabang ini dihadiri para camat, kepala desa, kaur keuangan desa, serta perwakilan Bank Kalbar sebagai mitra sistem. Kegiatan sosialisasi berlangsung khidmat namun penuh semangat, karena bagi para perangkat desa, kehadiran aplikasi ini dianggap sebagai jawaban atas tantangan dalam mengelola dana desa yang jumlahnya semakin besar setiap tahun.

Transparansi untuk Semua

Dalam sambutannya, Bupati Karolin menegaskan bahwa kehadiran Siskeudes Link bukanlah sekadar program baru, melainkan sebuah kebutuhan. Menurutnya, desa adalah ujung tombak pembangunan, sehingga pengelolaan keuangan di tingkat desa harus benar-benar transparan, rapi, dan akuntabel.

“Setiap rupiah yang masuk ke desa harus bisa dipertanggungjawabkan. Dengan aplikasi ini, kita tidak hanya bicara soal angka, tetapi bicara soal kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa,” tegas Karolin.

Bupati menekankan bahwa aplikasi ini akan membantu kepala desa sekaligus melindungi mereka dari potensi persoalan hukum. Pasalnya, seluruh transaksi akan terekam otomatis dalam sistem dan bisa dipantau langsung oleh inspektorat. “Kalau datanya sudah masuk sistem, maka itulah yang akan diperiksa. Jadi tidak ada lagi laporan manual yang bisa diubah-ubah. Semuanya jelas dan terbuka,” ujarnya.

Tidak Ada Lagi Uang Tunai dalam Tas Besar

Salah satu perubahan penting yang hadir bersama Siskeudes Link adalah penghentian praktik penarikan dana dalam jumlah besar secara tunai. Jika selama ini bendahara desa disibukan, maka mulai sekarang semua transaksi wajib melalui sistem non-tunai yang terhubung dengan Bank Kalbar.

“Sekarang tidak ada lagi cerita bawa uang satu tas dari bank. Semua transaksi dicatat, semua alurnya jelas. Kalau dulu ada risiko hilang atau disalahgunakan, sekarang sudah bisa dicegah,” kata Karolin.

Ia juga menekankan, meski perubahan ini mungkin terasa sulit di awal, manfaatnya akan jauh lebih besar. “Awalnya mungkin repot, tetapi kalau sudah terbiasa, justru lebih mudah. Kepala desa pun bisa memantau dari mana saja, tidak perlu harus selalu di kantor desa,” jelasnya.

Mitra Strategis: Bank Kalbar

Wakil Pimpinan Bank Kalbar, Syarif Husen, dalam sambutannya menegaskan kesiapan pihaknya untuk mendukung penuh penerapan Siskeudes Link. Menurutnya, aplikasi ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, dan perbankan daerah untuk memastikan dana desa dikelola secara lebih tertib.

“Siskeudes Link adalah platform berbasis web yang menghubungkan sistem keuangan desa dengan layanan perbankan online. Tujuannya untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, sekaligus efisiensi. Desa tidak perlu khawatir lagi soal laporan keuangan, karena semuanya otomatis tercatat,” jelas Syarif.

Ia menyebutkan, serangkaian uji coba telah dilakukan sejak awal tahun 2025, termasuk pelatihan bagi operator desa. Hasilnya, sistem terbukti mampu mengurangi kesalahan pencatatan dan mempercepat pelaporan.

Dukungan DPMPD

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Landak, Mardimo, SE, ME, menambahkan bahwa Siskeudes Link akan membantu desa dalam merencanakan, melaksanakan, sekaligus mengevaluasi program pembangunan.

“Dari perencanaan anggaran sampai transaksi, semua sudah tersambung. Kalau ada persoalan, sistem bisa mendeteksi sejak awal. Ini akan sangat membantu desa agar tidak terjebak dalam kesalahan yang sulit diperbaiki di kemudian hari,” kata Mardimo.

Perlindungan bagi Kepala Desa

Lebih jauh, Bupati Karolin menekankan sisi perlindungan hukum yang ditawarkan oleh sistem ini. Dengan semua data tercatat secara digital, kepala desa tidak lagi dibayangi risiko kehilangan data atau laporan yang tidak valid.

“Kalau bendahara desa mendadak berhenti, kabur, atau bahkan meninggal, data keuangan tetap aman. Itu keuntungan besar dari sistem ini. Jadi kepala desa tidak lagi bergantung penuh pada satu orang, karena semua sudah tersimpan di aplikasi,” katanya.

Ia pun berpesan agar seluruh kepala desa serius dalam mengimplementasikan aplikasi ini. “Jangan ada alasan operator tidak bisa. Semua harus belajar. Ini tanggung jawab bersama. Kalau pengelolaan keuangan desa semakin baik, masyarakat juga yang akan merasakan manfaatnya,” tutup Karolin.

Menuju Desa yang Lebih Kuat

Dengan hadirnya Siskeudes Link, Kabupaten Landak menegaskan komitmennya dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan desa yang modern, transparan, dan akuntabel. Bukan hanya mempermudah administrasi, aplikasi ini juga membawa harapan baru: bahwa dana desa benar-benar dikelola untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat.

Penulis Ya' Syahdan.

Share:
Komentar

Berita Terkini