Foto, empat relawan terbaik Aqsa Working Group (AWG) siap bergabung dengan "Global Sumud Flotilla" yang akan menembus blokade Zionis Israel di Jalur Gaza Palestina. Mereka berangkat dari Bandara Soekkarno Hatta menuju Tunisia pada 27 Agustus 2025 (Foto: Dok. AWG.
(JAKARTA), WARTALANDAK.NET– Empat relawan terbaik Aqsa Working Group (AWG) resmi diberangkatkan dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Tunisia pada Rabu (27/8/2025). Dari negara di Afrika Utara itu, mereka akan melanjutkan perjalanan laut untuk bergabung dalam armada kemanusiaan internasional Global Sumud Flotilla, yang bertujuan menembus blokade Israel di Jalur Gaza.
Dalam keterangan resmi yang diterima Kamis (28/8), AWG menyebutkan para relawan tersebut – Nurhadis, Farid, Fathurahman, dan Yusuf – akan berlayar bersama puluhan kapal dari berbagai negara pada 4 September mendatang. Armada besar itu terdiri dari lebih 70 kapal, mulai dari kapal penumpang hingga perahu nelayan, dan melibatkan peserta dari 44 negara.
Ketua Presidium AWG, Muhammad Anshorullah, menegaskan bahwa Global Sumud Flotilla lahir dari kegelisahan masyarakat dunia atas genosida di Palestina serta kegagalan pemimpin internasional menghentikan agresi Israel. Menurutnya, keikutsertaan Indonesia melalui AWG adalah bentuk nyata solidaritas global.
“Flotilla ini menjadi simbol perlawanan sipil terhadap penjajahan dan kedzaliman. Dengan mengirimkan relawan terbaik, kita menunjukkan bahwa bangsa Indonesia tetap berdiri bersama rakyat Palestina,” ujarnya.
Sejak 2007, Jalur Gaza hidup di bawah blokade ketat Israel yang membatasi arus manusia, obat-obatan, bahan bakar, dan kebutuhan pokok. Data PBB menyebutkan, 80 persen penduduk Gaza bergantung pada bantuan kemanusiaan, sementara tingkat pengangguran melampaui 50 persen. Situasi semakin memburuk setelah serangan besar Israel pada 7 Oktober 2023 yang disebut lembaga HAM internasional sebagai kejahatan perang dan genosida.
Partisipasi Indonesia dalam Global Sumud Flotilla sendiri dikoordinasikan melalui Sumud Nusantara, dengan AWG berperan sebagai Country Director Indonesia. Sebelumnya, pelepasan resmi delegasi dilakukan pada 23 Agustus 2025 di Dataran Merdeka, Kuala Lumpur.
Nama “Sumud” diambil dari bahasa Arab yang berarti keteguhan. Bagi rakyat Palestina, konsep ini adalah semangat untuk terus bertahan menghadapi penindasan. Melalui armada flotilla ini, keteguhan itu dijahit bersama solidaritas lintas bangsa, agama, dan benua.
Lebih dari 6.000 aktivis dunia telah terlibat dalam gerakan ini, baik sebagai peserta langsung maupun pendukung. Aksi solidaritas global juga akan digelar di sejumlah pelabuhan penting, seperti Barcelona, Tunis, dan Kuala Lumpur.
AWG pun mengajak masyarakat Indonesia dan dunia untuk terus memberikan doa serta dukungan moral. “Kita berharap Global Sumud Flotilla menjadi momentum bersejarah untuk membuka blokade Gaza dan membawa dunia lebih dekat pada kemerdekaan Palestina,” tutur Anshorullah.
Didirikan pada 2008, Aqsa Working Group merupakan lembaga yang konsisten menghimpun dukungan umat Islam dalam perjuangan membebaskan Masjid Al-Aqsa dan kemerdekaan Palestina.
Rilis.
Diterbitkan oleh Wartalandak.net (Ya'Syahdan).